Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Apa yang Akan Kamu Perbuat untuk Bangsa, Negara dan Agamamu?

Oleh : Muhammad Fahril Hilmi* "Apa cita-citamu nak?", Kata-kata ini sering kali diucapkan oleh seorang guru pada muridnya. Pertanyaan yang sangat menarik untuk dijawab murid-murid yang belum mengerti betapa keras usaha yang dibutuhkan untuk mewujudkan sebuah cita-cita. Realistis saja, sekarang sudah banyak terjadi. Akibat persaingan yang semakin ketat, ingin menjadi polisi namun hasilnya tak sesuai yang diharapkan, menjadi guru juga tak sesuai dengan apa yang diharapkan, begitu juga profesi lainnya, dari politikus hingga pemimpin negara. Tidak ada cita-cita yang dapat terwujud tanpa digapai dengan kerja keras, baik melalui sistem yang teratur dan sesuai prosedur maupun melalui proses cepat dengan jasa orang dalam yang kelak keduanya akan kembali kepada kualitas pribadi seseorang. Cobalah kita fokus ke cita-cita yang tak sampai. Penulis yakin ini adalah kejadian yang tidak jarang dialami oleh generasi yang punya cita-cita setinggi langit. Sudah tentu penyebab

Kunjungan Literasi Bersama Komunitas Baca "From Bego to Hero"

Dalam rangka silaturahmi dan menimba pengalaman, Ahad (27/01/2019) Perpustakaan STAIMA bersama Komunitas From Bego to Hero (FBTH) yang beranggotakan mahasiswa STAI Al-Ma'arif Ciamis mendapat kesempatan bertemu tokoh dan inspirator gerakan literasi Indonesia, Bapak Agus Munawar. Kesibukan mengelilingi pulau-pulau se-Indonesia sebagai konsultan Perpustakaan Nasional RI tidak lantas membuat beliau absent dari aktifitas rutinnya “turun ke jalan”. Ditemui di alun-alun Surawisesa Kawali Kab. Ciamis, pria yang memiliki segudang pengalaman ini tidak keberatan membagi pengalaman dan semangatnya di tengah terik panas matahari sebelum beliau dan para relawan mengakhiri lapak baca mingguannya di pusat kota Kawali tersebut. Dengan penuh semangat, dirinya bercerita mengenai sebab yang melatar belakangi gerakan membuka lapak baca masyarakat di alun-alun kota yang sudah dimulainya sejak tiga tahun yang lalu.  Pak Agus mengaku bangga bertemu dengan komunitas FBTH yang memiliki kesamaan

Aktor Pemimpin

Oleh: Machmud Yunus, S.S. MA * m achmud_ b anyumas@yahoo.co.id Krisis kepemimpinan sedang menerjang bangsa Indonesia, dimana ini bukanlah sebuah hal yang datang secara spontan. T eknologi dan informasi yang semakin mudah saat ini, tidak serta merta menjadikan bangsa lebih dewasa dan mempunyai jiwa kuat dibandingkan para pejuang dahulu. F enomena yang ditunjukkan status -status dalam akun media sosial seperti facebook yang terlihat begitu berlebihan, terlalu mendramatisi r dan mempertontonkan ke galau an , semakin menunjukkan kepribadian generasi hari ini yang kian rapuh dalam menghadapi berbagai persoalan yang sulit.  Aktor pemimpin merupakan manusia pilihan yang tangguh, karena diharuskan menjadi punggung tempat bersandar masyarakat yang lemah. Ini mengingatkan penulis pada sosok pahlawan nasional ; Soekarno dan Bung Hatta. Cara berfikir dan kecenderungan yang berbeda terlihat dari sosok Bung Karno yang meskipun terlahir dalam kondisi Indonesia sedang mengalam