Dalam rangka silaturahmi dan menimba pengalaman, Ahad (27/01/2019) Perpustakaan STAIMA bersama Komunitas From Bego to
Hero (FBTH) yang beranggotakan mahasiswa STAI Al-Ma'arif Ciamis mendapat kesempatan bertemu tokoh dan inspirator gerakan literasi Indonesia, Bapak Agus
Munawar. Kesibukan mengelilingi pulau-pulau se-Indonesia sebagai konsultan
Perpustakaan Nasional RI tidak lantas membuat beliau absent dari aktifitas rutinnya “turun ke jalan”. Ditemui di
alun-alun Surawisesa Kawali Kab. Ciamis, pria yang memiliki segudang pengalaman
ini tidak keberatan membagi pengalaman dan semangatnya di tengah terik panas
matahari sebelum beliau dan para relawan mengakhiri lapak baca mingguannya di
pusat kota Kawali tersebut. Dengan penuh semangat, dirinya bercerita mengenai
sebab yang melatar belakangi gerakan membuka lapak baca masyarakat di alun-alun
kota yang sudah dimulainya sejak tiga tahun yang lalu.
Pak Agus mengaku bangga bertemu dengan komunitas FBTH yang
memiliki kesamaan tujuan yaitu mengajak masyarakat sekitar untuk giat membaca. Keyakinannya
bahwa niat baik akan menular kepada yang lain telah mendatangkan uluran tangan
dan bantuan dari para relawan yang sampai saat ini mendampinginya. Ibarat
magnet yang menarik benda-benda di sekelilingnya, dari buku-buku, perlengkapan,
sampai kendaraan berupa sebuah mobil pun diperolehnya sebagai bentuk dukungan
atas perjuangan yang telah dirintisnya. Kesungguhan tekadnya telah terbukti sebelumnya
dengan telah berdirinya secara establish
Taman Baca Masyarakat (TBM) Anjarsari, Sudut Baca Soreang di Kab. Bandung. Bagi
beliau, perhatian pemerintah, para pemangku kebijakan dan insitusi pendidikan
yang belum sepenuhnya menyadari peran strategis perpustakaan sebagai basis
pembangunan manusia, menjadi panggilan yang harus beliau penuhi untuk mengisi
kekosongan tersebut.
Pada kesempatan yang sama teman-teman komunitas juga
berkesempatan mengunjungi Perpusdes Winduraja, perpustakaan yang didirikan pak
Agus bersama dengan para pegiat literasi dan pemerintah desa setempat. Fahril, salah seorang pegiat komunitas FBTH
mengaku bahwa pertemuannya dengan pak Agus memberi manfaat yang besar untuk
komunitas, "Ini adalah awal dari sebuah proses untuk meningkatkan kepercayaan
diri dalam memberanikan saya dan teman-teman untuk Tebar Buku di Alun-alun
Ciamis. Kami sangat berterimakasih kasih kepada pak Agus yang telah memotivasi
kami".
Buku adalah tidak sekedar buku di mata pak Agus, melainkan
media yang paling baik dalam menanamkan nilai-nilai keteladanan kepada
masyarakat berbagai tingkat usia. Oleh karena itu beliau tidak pernah merasa rugi
mengeluarkan sejumlah materi yang bahkan tidak sedikit dari kocek pribadinya
untuk buku-buku maupun segala penunjang yang akan memperlancar perjuangannya,
karena bagi beliau buku adalah benda yang tidak akan pernah habis memberi
manfaat. Pak Agus juga memberi ingatan bahwa, menjadi pelayan bagi masyarakat
untuk dapat mengakses buku-buku yang bagus adalah berarti menebarkan kebaikan
yang akan selalu mengalirkan manfaat tidak hanya bagi orang tersebut, tetapi
juga bagi kita sendiri. Semoga perjuangan beliau dan para relawan diberi
kemudahan oleh Allah SWT, sehingga bisa menjadi inspirator bagi mereka yang
berjuang di medan yang sama. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar