Oleh : Nurlatifah*
Totto Chan merupakan buku terkenal yang menjadi bestseller di Jepang diikuti oleh negara-negara lain yang menerjemahkan karya tersebut. Buku yang dalam bahasa Indonesia berjudul Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela ini menjadi ikon sastra Jepang karena sukses menarik perhatian pembaca-pembaca dunia. Buku ini sebenarnya menceritakan masa-masa kecil Totto Chan, panggilan akrab Tetsuko Kuroyanagi penulis buku ini. Di tahun 2012, penulis yang sama mengeluarkan buku keduanya yang bercerita tentang perjalanananya ke berbagai belahan dunia untuk menjadi duta kemanusiaan UNICEF (United Nation Children Fund’s). Afrika adalah negara pertama yang didatangi Miss Tetsuko Kuroyanagi dan timnya, di sana ia menyaksikan kondisi kehidupan anak-anak yang sangat memperihatinkan. Di negara-negara seperti Sudan, Mozambik, Etiopia, Rwanda, dan Tanzania yang dilanda konflik (perang saudara) telah membuat anak-anak mengalami nasib buruk diantaranya terserang penyakit akut seperti gizi buruk, cacat anggota tubuh dan kerusakan fisik lainnya. Selain itu akibat keadaan alam yang tandus, kekurangan air, serta tingkat pendidikan yang masih di bawah standar, membuat negara-negara di Afrika sulit bangkit dari keterpurukan. Perjalanan Miss Kuroyagi selanjutnya adalah di negara-negara Asia seperti India, Bangladesh, Irak, Vietnam, Kamboja, dan Pakistan. Keadaan yang mirip di Afrika juga menyerang anak-anak di negara tersebut. Dimana anak-anak terserang gizi buruk, kurangnya air bersih dan pangan yang tak sesuai dengan usia pertumbuhan mereka, serta tingkat pendidikan dan sistem pemerintahan yang belum stabil. Sebagian anak mengalami rusak mental bahkan kematian akibat perang, racun atau trauma psikologis yang sulit disembuhkan.
Tulis Miss Kuroyanagi:
Anak-anak bukan
hanya membutuhkan makanan,
Tapi juga
membutuhkan sentuhan kasih orangtua.
Akibat perang…
mereka menjadi yatim piatu dan hidup dalam kecacatan.
*Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab semester 2
*Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab semester 2
Komentar
Posting Komentar