Langsung ke konten utama

Niat Sederhana Berbuah Juara

Wawancara kedua kali ini, Perpustakaan STAI Al-Ma’arif Ciamis akan menghadirkan inspirasi dari para pemenang juara 3 lomba Business Plan tingkat Provinsi se-Jawa Barat yang alhamdulillah diraih oleh perwakilan mahasiswa dari STAI Al-Ma’arif! dalam ajang bergengsi tahunan Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) Indonesia. Mereka adalah Fahril mahasiswa semester akhir, Irfan dan Zaim mahasiswa semester dua. Ketiganya adalah mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah yang juga anggota FORSHARE, Kelompok Studi Ekonomi Islam di STAI Al-Ma’arif Ciamis. 


Ditemui di alun-alun Ciamis, Irfan, Fahril dan Zaim berkisah mengenai latar belakang dan pengalaman mereka mengikuti lomba tersebut. Ketiganya mengungkapkan perasaan bahagia mereka dan mengaku tidak menyangka. Kemenangan yang diraih adalah di luar dugaan mereka, pasalnya persiapan yang dilakukan terbilang mepet alias hanya berselang H-5 dari babak pertama lomba Business Plan. “Meskipun sebenarnya ide bisnisnya sendiri sudah ada sejak awal masuk STAI, yaitu pas kita mengikuti Studium Generale yang menghadirkan Prof. Wahidin sebagai pembicaranya.. kami dapat ide bisnis ini pertama kali dari beliau.” Ungkap Irfan. Baik Irfan, Fahril dan juga Zaim meyakini ide bisnis yang mereka gagas ini lah diantara faktor penilaian yang akhirnya membawa mereka menjadi pemenang. “Meskipun perwakilan lain berasal dari kampus-kampus besar, tapi rata-rata mereka menggagas bisnis yang serupa, yaitu produk dalam bentuk barang.” Timpal Fahril. 


Laundry Go sebagai brand business plan mereka,  berorientasi pada sektor jasa yang mendatangkan keunikan tersendiri, ditambah lagi konsep yang mereka gagas dengan melibatkan para santri sebagai pelaku usaha telah berhasil menarik perhatian para juri. “Kita mau buat bisnis yang beda dengan cara melibatkan santri, agar mereka bisa sekaligus mengamalkan ilmu mereka di bidang ekonomi dengan cara menghasilkan uang sendiri” Terang Irfan. Tema “Optimalisasi Wakaf Produktif dan Sociopreneur dalam Meningkatkan Halal Industri di Era 4.0” yang diusung oleh penyelenggara menekankan fokus dari kompetisi ini, yaitu menggali peran wakaf sebagai salah satu sendi Ekonomi Islam. Meskipun istilah sociopreneur baru muncul belakangan, tetapi sebenarnya konsep maupun prakteknya telah dicontohkan sejak zaman Nabi saw. Perlombaan ini diharapkan dapat mengingatkan kembali muda-mudi Muslim akan peran wakaf yang berpotensi menyejahterakan masyarakat jika terlaksana dan dikelola secara optimal.



Baik Fahril, Irfan juga Zaim ketiganya mengaku bahwa gelar juara yang mereka raih bukan karena keunikan dan kreatifitas produk mereka semata, melainkan terdapat dorongan yang lebih dalam yang memicu kerja keras mereka untuk tampil optimal di hadapan para juri. Terbukti, setelah mereka lolos babak pertama yaitu seleksi proposal dengan menjadi salah satu kandidat dari 10 grup terpilih, dengan izin Allah mereka berhasil menyabet gelar juara tiga. “Sejak awal, menjadi juara bukanlah menjadi tujuan utama kita. Kita hanya ingin kampus kita dikenal oleh lebih banyak orang.” Ungkap Irfan yang dilanjutkan oleh Fahril, “Keikutsertaan kami di ajang ini juga untuk memberikan motivasi untuk adik-adik tingkat di bawah kami. Alhamdulillah gelar juara ini menjadi bukti bahwa prestasi tidak ditentukan dari besar atau kecilnya sebuah kampus. Kami juga yakin ini akan menjadi prestasi yang mengundang minat adik-adik untuk terus berkarya dan meneruskan perjuangan.”


Selain itu mereka juga mengungkapkan alasan lainnya yang tak kalah penting sebagai faktor utama yang mendorong semangat mereka. Yaitu peran serta orang-orang di belakang mereka yang membantu dan mensupport mereka baik secara total, material maupun moral. Bagi mereka dukungan dan doa dari orang tua mendatangkan tenaga dan kekuatan tersendiri yang membangkitkan jiwa serta semangat mereka. Juga dukungan dari pihak kampus yang membantu pendanaan, pembina FORHSARE, dosen-dosen dan para alumni yang bersedia menjadi donatur, hingga teman-teman sejawat yang mensupport dengan motivasi dan doa. “Kami juga mau mengucapkan terima kasih pada Bang Syamsul sebagai demisioner FORSHARE yang membimbing langsung kami dalam menyusun proposal,” ungkap Fahril. “Keberangkatan kami adalah hasil kepercayaan banyak orang. Kepercayaan itu meskipun memberi sedikit beban tetapi itu juga memberi motivasi, semangat serta tenaga untuk kami.”



Sebelum mengakhiri perbincangan, Irfan, Fahril dan Zaim juga menyampaikan harapan mereka ke depan. “Harapan kami, langkah kami ini bisa dilanjutkan oleh adik-adik kami bahkan bisa lebih baik lagi, diantaranya dengan menjadi juara umum.” Ungkap Zaim. "Harapan ke depan kami juga dengan adanya semangat dari para mahasiswa dalam menyuarakan Ekonomi Syariah, Ekonomi Syariah bisa lebih dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Sehingga masyarakat lebih menyadari bahwa Ekonomi Syariah adalah sistem ekonomi yang nantinya akan membuat masyarakat menjadi lebih barokah dan lebih makmur." Lanjutnya. Ketiganya menyepakati bahwa prestasi akan kembali kepada mereka yang memiliki niat mulia, benar-benar mau berusaha dan percaya kepada mimpinya.*



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah yang tidak berhenti, membuktikan bahwa penyakit hanya menggerogoti fisiknya, bukan jiwanya

Pada entri pertama ini, Perpus STAIMA akan mengangkat kisah perjuangan salah seorang mahasiswa STAIMA yang telah melalui masa-masa berat melawan penyakitnya. Semoga kisah ini dapat menginspirasi dan mendatangkan semangat agar kita tidak berputus asa dan terus semangat menghadapi segala kesulitan. Ditemui di Perpustakaan STAI Al-Ma’arif Ciamis (12/01/2019), Rano (20) mahasiswa semester empat Program Studi Manajemen Pendidikan Islam STAI Al-Ma’arif Ciamis bersedia membagi pengalaman dan kekuatannya melalui masa-masa sulit ketika tumor di pembuluh darah menggerogoti tubuhnya di sekitar wajah dan kepala. Tanpa sama sekali merasa keberatan, Rano menceritakan awal mula sakit yang dideritanya sejak dirinya baru lulus dari Madrasah Ibtidaiyah. Itu tahun 2011 usianya baru menginjak 13 tahun, saat Rano tiba-tiba saja mengalami pendarahan dari dalam hidungnya. Jelas bukan mimisan biasa karena darah yang mengucur sulit dihentikan disertai dengan gumpalan-gumpalan cukup besar mi...

ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI BERBAHASA GURU BAHASA ARAB SAAT MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 CIAMIS

  ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI BERBAHASA GURU BAHASA ARAB SAAT MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 CIAMIS               Oleh : Deni Supriadi, S.S, M.A.                 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MA’ARIF CIAMIS Jl. Umar Saleh Imbanagara Raya Ciamis 46211 Telp./Fax. (0265) 772589 E-mail: stai_almaarif@yahoo.co.id 2020 ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI BERBAHASA GURU BAHASA ARAB SAAT MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 CIAMIS       Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh gambaran tentang Analisis Kompetensi Profesional Guru Bahasa Arab saat Mengajar di SMA Negeri 1 Ciamis . Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data   menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil peneliti...

PEMIKIRAN TAFSIR ABU HAYYAN AL-ANDALUSI DALAM AL-BAHR AL-MUHITH

Oleh H. Ahmad Ridla Syahida, Lc., M.Ag. ridla.ars@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab STAI Al-Ma’arif Ciamis BAB I PENDAHULUAN Bagi kaum muslimin, Al-Quran selain dianggap sebagai kitab suci ( scripture ), ia juga merupakan kitab petunjuk (QS. Al-Baqarah:2). Oleh karena itu, ia selalu dijadikan rujukan dan mitra dialog dalam menyelesaikan problem kehidupan yang mereka hadapi. Al-Quran benar-benar bukan hanya menempati posisi sentral dalam perkembangan ilmu-ilmu keislaman, melainkan juga menjadi inspirator dan pemandu gerakan dan dinamika umat islam sepanjang kurang lebih empat belas abad yang lalu. Hingga kini gema keagungan Al-Quran masih dirasakan pengaruhnya oleh setiap jiwa insan qurani. Bagaimana sejarah mencatat bahwa umat islam pada masa awal tidak hanya membaca Al-Quran, tetapi mampu memahami dan mengkontekstualisasikan Al-Quran kedalam nilai-nilai praktis, menjadi etos kerja, dan etos berperadaban yang tinggi.Tidaklah salah jika Al-Quran menjadi sala...