Langsung ke konten utama

Rumah dan Membaca

Beraktivitas di rumah bukan menjadi alasan untuk tidak produktif. Bisa jadi ada kegiatan produktif yang selama ini terlupakan dan dibiarkan tidak terisi dengan alasan kesibukan di luar, diantaranya: MEMBACA BUKU dan MENULIS. Barangkali ini adalah aktivitas yang sudah lama absent dalam rutinitas harian kita, padahal aktivitas membaca dapat menyalurkan nutrisi yang dibutuhkan akal dan perasaan kita. Kalau pada momen seperti ini saja kita masih enggan meluangkan waktu untuk membaca, jangan harap membaca bisa menjadi kebiasaan :D

Mumpung di rumah, cobalah sempatkan berjalan beberapa langkah menuju rak buku kita yang mungkin sudah lumayan berdebu. Lihatlah satu persatu koleksi buku yang mungkin saja pernah begitu kita dambakan sebelum ia sampai di rak kita. Ambil satu buku saja yang bagi kita paling menarik, mungkin buku itu sudah lama merindu untuk dibuka dan dibaca kembali.

Pilihlah tempat yang nyaman untuk membaca. Sadari kembali bahwa membaca bukan kegiatan yang membuang-buang waktu, tetapi kebutuhan untuk mengisi tempat yang barangkali sudah lama kosong dalam fikiran kita, ia juga bisa mengalihkan kita dari fikiran yang tidak berguna. Bukan hanya fisik kita yang memperlukan kerja dan kemajuan, akal kita juga perlu, bahkan ia yang akan menentukan apakah kegiatan kita dari pagi hingga malam hari bermakna atau tidak, atau sekedar menghabiskan waktu saja. karena itu fikiran juga perlu ‘dibangunkan’ lewat aktivitas berfikir dan membaca. Jika teramat sulit bagi kita menuangkan fokus pada teks-teks dalam buku, bisa jadi itu adalah pertanda sudah cukup lama fikiran kita tertidur…

Berikut ini beberapa manfaat membaca yang bisa menjadi aktivitas rutin selama kita menjalankan kegiatan di rumah jika kita ingin benar-benar melatih diri:
1. Membaca buku dapat melatih konsentrasi kita di tengah fikiran yang dituntut untuk terus menerus berpindah dari satu informasi ke informasi yang lain.
2. Membaca buku dapat menghidupkan imajinasi kita yang barangkali sudah lama ditidurkan oleh audio visual yang berasal dari telepon pintar kita. Imajinasi ini yang akan membuat perasaan nyaman dan gembira menetap lebih lama daripada perasaan yang dihasilkan dari sekedar menonton hiburan-hiburan ‘murahan’. Membaca adalah hiburan yang lebih berkelas, karena dibayar oleh konsentrasi dan perjuangan kita untuk tetap tenang.
3. Membaca buku membuat waktu kita lebih bermakna dan berkualitas, karena bersamaan dengan itu kita mendapatkan pemahaman, pengetahuan dan pandangan baru yang dapat menyingkap hal-hal mendasar yang mungkin tertutupi dikarenakan terlalu banyaknya informasi.
4. Membaca dapat melatih kesabaran, karena untuk sampai pada kenikmatan membaca, terlebih dahulu kita harus bersabar mendaki kata demi kata. Kata-kata itu tidak bergerak, bersuara bahkan memberi warna, satu-satunya yang hidup selain mata adalah fikiran kita.
5. Silahkan bagi yang ingin menambahkan manfaat dan kegunaan membaca buku, bisa ditulis di kolom komentar…

Pembacaan yang benar dan penelaahan yang sabar untuk memahami sesuatu sambil terus memohon petunjuk Allah SWT, akan mendatangkan kita keyakinan dan tindakan yang benar pula, yang lebih efektif, efisien dan tepat guna.. insya Allah.


Top of Form










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah yang tidak berhenti, membuktikan bahwa penyakit hanya menggerogoti fisiknya, bukan jiwanya

Pada entri pertama ini, Perpus STAIMA akan mengangkat kisah perjuangan salah seorang mahasiswa STAIMA yang telah melalui masa-masa berat melawan penyakitnya. Semoga kisah ini dapat menginspirasi dan mendatangkan semangat agar kita tidak berputus asa dan terus semangat menghadapi segala kesulitan. Ditemui di Perpustakaan STAI Al-Ma’arif Ciamis (12/01/2019), Rano (20) mahasiswa semester empat Program Studi Manajemen Pendidikan Islam STAI Al-Ma’arif Ciamis bersedia membagi pengalaman dan kekuatannya melalui masa-masa sulit ketika tumor di pembuluh darah menggerogoti tubuhnya di sekitar wajah dan kepala. Tanpa sama sekali merasa keberatan, Rano menceritakan awal mula sakit yang dideritanya sejak dirinya baru lulus dari Madrasah Ibtidaiyah. Itu tahun 2011 usianya baru menginjak 13 tahun, saat Rano tiba-tiba saja mengalami pendarahan dari dalam hidungnya. Jelas bukan mimisan biasa karena darah yang mengucur sulit dihentikan disertai dengan gumpalan-gumpalan cukup besar mi...

ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI BERBAHASA GURU BAHASA ARAB SAAT MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 CIAMIS

  ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI BERBAHASA GURU BAHASA ARAB SAAT MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 CIAMIS               Oleh : Deni Supriadi, S.S, M.A.                 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MA’ARIF CIAMIS Jl. Umar Saleh Imbanagara Raya Ciamis 46211 Telp./Fax. (0265) 772589 E-mail: stai_almaarif@yahoo.co.id 2020 ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI BERBAHASA GURU BAHASA ARAB SAAT MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 CIAMIS       Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh gambaran tentang Analisis Kompetensi Profesional Guru Bahasa Arab saat Mengajar di SMA Negeri 1 Ciamis . Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data   menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil peneliti...

PEMIKIRAN TAFSIR ABU HAYYAN AL-ANDALUSI DALAM AL-BAHR AL-MUHITH

Oleh H. Ahmad Ridla Syahida, Lc., M.Ag. ridla.ars@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab STAI Al-Ma’arif Ciamis BAB I PENDAHULUAN Bagi kaum muslimin, Al-Quran selain dianggap sebagai kitab suci ( scripture ), ia juga merupakan kitab petunjuk (QS. Al-Baqarah:2). Oleh karena itu, ia selalu dijadikan rujukan dan mitra dialog dalam menyelesaikan problem kehidupan yang mereka hadapi. Al-Quran benar-benar bukan hanya menempati posisi sentral dalam perkembangan ilmu-ilmu keislaman, melainkan juga menjadi inspirator dan pemandu gerakan dan dinamika umat islam sepanjang kurang lebih empat belas abad yang lalu. Hingga kini gema keagungan Al-Quran masih dirasakan pengaruhnya oleh setiap jiwa insan qurani. Bagaimana sejarah mencatat bahwa umat islam pada masa awal tidak hanya membaca Al-Quran, tetapi mampu memahami dan mengkontekstualisasikan Al-Quran kedalam nilai-nilai praktis, menjadi etos kerja, dan etos berperadaban yang tinggi.Tidaklah salah jika Al-Quran menjadi sala...